KAI

KAI Kembangkan Elektrifikasi Jalur Commuter Cikampek Jawa Timur

KAI Kembangkan Elektrifikasi Jalur Commuter Cikampek Jawa Timur
KAI Kembangkan Elektrifikasi Jalur Commuter Cikampek Jawa Timur

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana memperluas elektrifikasi jalur kereta api hingga relasi Cikampek sampai Jawa Timur. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan rencana ini usai menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT PLN (Persero) mengenai kerja sama elektrifikasi jalur kereta api.

Menurut Bobby, pengembangan elektrifikasi ini membuka peluang besar untuk memperluas jaringan kereta berbasis listrik di wilayah potensial. “Jalur Padalarang–Cicalengka sepanjang 40 kilometer serta relasi Cikampek hingga Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk pengembangan elektrifikasi berikutnya,” jelasnya.

Langkah ini menjadi bagian dari modernisasi perkeretaapian nasional sekaligus meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat, terutama pengguna commuter line dan kereta lokal di Jawa Barat dan Banten.

Elektrifikasi: Transformasi Layanan Kereta Modern

Elektrifikasi jalur kereta api menjadi tonggak penting bagi KAI dalam meningkatkan kualitas, kenyamanan, dan kecepatan layanan. Saat ini, okupansi kereta lokal dan feeder di Jawa Barat terus meningkat. Di Banten, pertumbuhan pengguna commuter line juga signifikan, terutama di rute Rangkasbitung.

Dalam kerja sama terbaru, KAI dan PLN menargetkan elektrifikasi lintas Rangkasbitung. Uniknya, skema ini dijalankan tanpa menggunakan APBN, melainkan melalui model business to business (B2B), yang menjadi terobosan pertama untuk proyek elektrifikasi jalur kereta api di Indonesia.

Bagi PLN, elektrifikasi memperluas penggunaan energi bersih dalam sektor transportasi, sementara KAI mendapatkan keuntungan berupa layanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Prioritas Pemerintah dan Rencana RIPNAS

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan bahwa elektrifikasi jalur kereta api menjadi prioritas dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2025–2030. Menurutnya, elektrifikasi mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghemat energi, dan memperkuat daya saing industri perkeretaapian.

Dudy menambahkan, dalam waktu dekat perluasan elektrifikasi ditargetkan mencakup tiga jalur utama: Padalarang–Cicalengka, Cikarang–Cikampek, dan peningkatan persinyalan untuk KRL Commuter Line jalur Rangkasbitung. Semua pihak terkait diminta menindaklanjuti nota kesepahaman ini dengan perjanjian kerja sama lebih rinci, termasuk rencana aksi, target waktu, dan pemetaan jalur.

“Di banyak negara maju, transportasi kereta api sangat diminati masyarakat. Selain murah, moda ini bisa mengangkut banyak penumpang. Dengan elektrifikasi, transportasi murah, masif, dan terstruktur ini akan semakin diminati,” ujar Dudy.

Headway Lebih Pendek dan Kapasitas Penumpang Meningkat

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono, menyoroti pentingnya peningkatan sinyal yang termasuk dalam elektrifikasi. Peningkatan ini memungkinkan headway atau jarak kedatangan kereta menjadi lebih singkat. Saat ini, jarak kedatangan kereta untuk rute Tanah Abang–Rangkasbitung adalah 10 menit. Dengan perbaikan sinyal, headway dapat dipersingkat hingga 4 menit, sehingga kapasitas penumpang dapat meningkat signifikan dari 200.000 per hari.

Hal ini menjadi penting karena pertumbuhan penumpang commuter line terus meningkat seiring pertumbuhan populasi dan mobilitas masyarakat, baik untuk aktivitas kerja maupun kegiatan sosial.

Dampak Elektrifikasi bagi Masa Depan Transportasi

Perluasan elektrifikasi jalur kereta di Cikampek hingga Jawa Timur menandai transformasi besar dalam sistem perkeretaapian nasional. Selain meningkatkan kecepatan dan kenyamanan perjalanan, elektrifikasi juga mendukung transisi menuju transportasi ramah lingkungan.

Bagi masyarakat, inovasi ini berarti lebih banyak opsi perjalanan yang cepat, aman, dan hemat energi. Sementara bagi KAI, modernisasi ini memperkuat daya saing layanan kereta, memperluas jaringan, dan mendorong penggunaan energi bersih.

Dengan skema B2B yang melibatkan KAI dan PLN, proyek ini diharapkan menjadi model pengembangan transportasi massal yang efisien dan mandiri tanpa membebani anggaran negara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index