JAKARTA - Gerbong KRL Commuter Line sempat menjadi sorotan publik setelah video yang memperlihatkan air tergenang di lantai kereta viral di media sosial. Kejadian ini memicu pertanyaan banyak penumpang mengenai keamanan dan kualitas layanan KAI Commuter.
Menyikapi hal tersebut, Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menjelaskan penyebab fenomena ini dan menegaskan bahwa bukan karena kebocoran gerbong.
Menurut Leza, genangan air muncul karena curah hujan tinggi disertai angin yang membuat air masuk ke dalam gerbong saat pintu kereta terbuka di stasiun.
“Air bisa masuk karena curah hujan yang tinggi disertai angin, yang menyebabkan air hujan masuk ke dalam kereta pada saat pintu dibuka di stasiun,” jelas Leza saat dihubungi, Kamis (23/10/2025).
1. Kronologi Kejadian dan Dampak pada Penumpang
Peristiwa ini terjadi pada salah satu gerbong KRL di tengah hujan deras. Video viral yang diunggah akun Instagram @lbh_jakarta memperlihatkan air mengalir di lantai gerbong, membuat beberapa penumpang terpaksa menggulung celana agar tidak basah. Tinggi air hanya mencapai telapak kaki, sehingga tidak menimbulkan risiko keselamatan yang signifikan, namun tetap menimbulkan ketidaknyamanan.
Beberapa penumpang tampak mengangkat sepatunya dan menghindari genangan saat kereta bergerak. Momen ini segera menjadi perhatian warganet karena situasi tersebut jarang terjadi di layanan KRL, yang dikenal cukup andal.
2. Penanganan KAI Commuter terhadap Genangan
KAI Commuter menegaskan bahwa tim kebersihan kereta langsung bertindak begitu genangan terlihat.
“Petugas cleaning kami di dalam Commuter Line melakukan clean up terhadap air yang masuk,” tegas Leza.
Langkah cepat ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang, sekaligus memastikan operasional kereta tidak terganggu. Meski kejadian bersifat sementara, respons cepat KAI Commuter menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas layanan.
Selain itu, pihak KAI juga menekankan bahwa genangan ini bersifat sementara dan tidak menimbulkan kerusakan pada gerbong maupun sistem kelistrikan kereta, sehingga perjalanan tetap aman bagi seluruh penumpang.
3. Klarifikasi: Bukan Kebocoran Gerbong
Menanggapi spekulasi publik, Leza menegaskan bahwa air tidak berasal dari kebocoran gerbong. Genangan hanyalah akibat cuaca ekstrem, bukan masalah teknis pada kereta. Hal ini penting untuk diketahui agar penumpang tidak salah kaprah mengenai keamanan KRL
“Ini bukan karena kebocoran salah satu gerbong,” ujar Leza.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa KAI Commuter rutin melakukan pemeriksaan teknis dan perawatan gerbong secara berkala untuk mencegah kebocoran atau kerusakan lainnya.
4. Saran untuk Penumpang saat Hujan Deras
Untuk menghadapi kondisi serupa di masa mendatang, KAI Commuter menyarankan agar penumpang:
Tetap tenang saat hujan deras, terutama saat kereta berhenti di stasiun.
Memperhatikan area pintu yang terbuka agar tidak terkena percikan air.
Membawa perlengkapan pribadi seperti jas hujan atau payung untuk berjaga-jaga.
Bersikap kooperatif dengan petugas KRL jika terjadi genangan air sementara.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalkan ketidaknyamanan penumpang tanpa menimbulkan kepanikan.
5. Penutup dan Komitmen Layanan
Meski kejadian genangan air ini menjadi viral, KAI Commuter menekankan bahwa insiden bersifat luar biasa akibat cuaca ekstrem, bukan karena kelalaian operasional. Perusahaan terus berkomitmen untuk memberikan layanan KRL yang aman, nyaman, dan handal bagi jutaan penumpang setiap harinya.
KAI Commuter juga menyampaikan bahwa mereka akan tetap melakukan pemantauan rutin terutama saat musim hujan, guna memastikan situasi serupa tidak berulang. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesadaran bersama antara operator dan penumpang dalam menjaga kenyamanan perjalanan di transportasi publik.